HARI-H Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 tinggal menghitung hari. Poster, Baligho dan sejenisnya yang berisi gambar para calon legislatif (Caleg) sudah mulai terpampang atau tertempel baik dari mulai jalanan desa hingga jalanan tingkat propinsi maupun jalanan negara.
Gambar-gambarnya pun beraneka ragam, ada yang terpampang foto caleg yang sudah dikenal masyarakat daerah pemilihannya, juga ada pula yang sama sekali tidak dikenal masayarakat. Inilah gambaran yang konon dinamakan “Pesta Demokrasi”.
Ada yang sangat unik dan perlu mendapat perhatian khususnya bagi ummat Islam jika mau ikut andil dalam pesta demokrasi atau pemilu yang pelaksanaannya tinggal menghitung hari, terutama harus waspada karena ada salah seorang “Pentolan” Syiah, Jalaluddin Rakhmat mencalonkan diri untuk Caleg DPR-RI Daerah Pemilihan Kabupaten Bandung & Kabupaten Bandung Barat, yang diusung oleh salah satu partai yang cukup dikenal masyarakat.
Dalam acara ‘Satu Meja’ bertema,“Kapan Kasus Syiah bisa Dituntaskan” di Kompas TV, Senin (16 September 2013), Ketua Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), menyampaikan ‘hinaan’ terhadap Sahabat Nabi hanyalah perbedaan persepsi.
“Tadi Bu Musdah (Dr Musdah Mulia, red) mengatakan, dalam perbedaan pendapat dihargai dalam konstitusi kita, termasuk perbedaan tanggapan terhadap sahabat. Jadi kalau ada perbedaan persepsi orang Syiah terhadap Sahabat, tidak boleh kita artikan sebagai penghinaan terhadap Sahabat, “ ujarnya.
Kini, kembali kepada masyarakat yang memiliki hak pilih di daerah pemilihan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Akankah masyarakat khususnya kaum muslimin yang berdomisili di kedua daerah pemilihan tersebut akan memilih pentolan Syiah sebagai wakilnya? Waspada tingkat tinggi.
Post A Comment:
0 comments: