TRENDING NOW

SYIRIK

KOMUNIS

SURIAH

silet-jempol-3AntiLiberalNews – Abdul Wahhab bin Ali menceritakan dari seseorang ia berkata: Ketika saya hendak pergi haji seseorang memesan kepadaku: berilah salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan katakan padanya, “Jikalau saja dua tetangga anda (makam Abu Bakar dan Umar bn Khattab) tidak ada disamping anda niscaya saya akan mengunjungimu”.
Ketika saya sampai di Madinah dan menziarahi Nabi shallallahu alaihi wasallam saya katakan itu padanya, setelah itu saya bermimpi melihat Nabi, dan ia bersabda: Apakah silet ini berbahaya?, saya perhatikan silet itu dan saya menimbangnya kemudian saya tahu timbangannya, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri kepada laki-laki tadi (yang tidak mau berziarah karena ada makam Abu Bakar dan Umar di samping Nabi) yang berpesan padaku,kemudian Nabi menyembelihnya memakai silet tadi.
Ketika saya kembali ke kampung orang tadi yang saya dapatkan adalah teriakan dan penduduk desa yang telah bersiaga dengan senjata mereka.

Baca artikel  selengkapnya di MAKSUD MUT’AH tafhadol
Saya bertanya: ada apa ini? Mereka menjawab: Fulan yang telah disembelih tadi malam, dia dibunuh oleh Bani Fulan.
Saya katakan: coba perlihatkan saya mayatnya, saat itu saya masuk, ternyata ia telah tersembelih dan silet yang dipakai Nabi ternyata ada disisinya, lalu saya ambil dan saya timbang-timbang, ternyata itulah silet yang dipakai Nabi.
Setelah itu saya katakan kepada mereka: Ini tidaklah dibunuh oleh seseorang kecuali oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan saya ceritakan pada mereka kisahnya.
Ini terjadi di daerah tepi ‘Asqalan, Mesir.
(An-Nahyu ‘An Sabb Al-Ash-haab wa maa fiihi min al-istmi wa al-‘iqab, Dhiyauddin Al-Maqdisi, hal 46)
Sumber: LPPI Makasar
Red: Randy

ustadz amriUstadz Amri (Foto: Media Umat)
AntiLiberalNews – Usai shalat Jumat, Ketua IJABI Bengkulu Pandu Imam S Adib bersama seorang pengikut Syiah dari Depok Jawa Barat Ahmad Marzuki mendatangi dan memarahi Ustadz Zail Amri, Khatib Jumat, Jumat (15/11) di Masjid Ar-Rahman  Jl. Sedap Malam Kelurahan Nusa Indah, Bengkulu.
Pandu Imam membentak dengan nada tinggi Khatib Jumat itu sembari mengatakan bahwa:  “Tidak semua sahabat itu baik.” “Ustadz tidak pernah ke Iran.” “Tidak kenal dengan Abdullah bin Saba’.” Dia pun mengancam agar tidak sembarangan mengatakan tentang Syiah, seperti dilansir MediaUmat.com (20/11).
Tidak puas memarahi, kedua orang ini melaporkan Ustadz Amri ke Polres Bengkulu. Pandu Imam menghasut Ketua Kerukunan Keluarga Tabot (KKT), Ir. Syiafril sebelum melapor.  Dibawanya KKT ini ke dalam polemik Syiah di Bengkulu lantaran dalam ceramahnya Ustadz Amri menyinggung ritual Tabot sebagai salah satu bentuk syirik. “Barangsiapa meyakini apabila Tabot tidak dilakukan akan mendatangkan bala’, maka itu termasuk syirik.”
Baca artikel  selengkapnya di MAKSUD MUT’AH tafhadol

Padahal menurut pengakuan Ustadz Zail Amri, isi khutbah Jumat membahas kesesatan Syiah. Dia tidak menyebut KKT. Tabot disebut hanya sebagai salah satu contoh yang kebetulan saat itu momennya puncak perayaan Tabot pada 10 Muharam 1435 H yang dalam salah satu ritual Tabot ada aktivitas memanggil jin dengan membakar kemenyan.
Dalam laporannya kepada polisi, Pandu Imam memfitnah bahwa Ustadz Amri mengatakan ziarah kubur haram hukumnya. Kepada Media Umat , Ustadz Amri membantah laporan ini. Saat ini pihak-pihak yang sudah dimintai keterangan Polres Bengkulu, selain pelapor, berasal dari kalangan KKT dan Ketua RT. Selasa (19/11) siang Ustadz Amri dimintai keterangan oleh intel Polres Bengkulu di tempat kerjanya di Pasar Panorama.
Isu yang beredar di media lokal menjadi polemik antara Ustadz Amri dengan KKT sampai-sampai KKT menantang kelompok-kelompok yang pro dan kontra Tabot melakukan debat publik. Padahal poin penting ceramah Jumat lebih banyak membahas kesesatan aliran Syiah. Pihak KKT pun merasa tersinggung dan marah, turut mendukung sikap Pandu Imam meskipun ia keberatan apabila Tabot dikaitkan dengan aliran Syiah.
Ustadz Amri mengatakan bahwa KKT termasuk orang awam yang harus didakwahi dengan hati-hati. “Ini masalah internal, tapi masalah Syiah ini masalah internasional”.
Ustadz Amri mengaku sudah mendapatkan dukungan dari berbagai ormas Islam di Bengkulu seperti  MUI Kota Bengkulu, IKADI, IKMI dan HTI.

indramayuAntiLiberalNews – Ternyata orang Syiah telah mendirikan sebuah masjid di Indramayu. Orang Syiah Rafidhah ternyata telah lama menyebarkan doktrin Syiah kepada kaum muslimin di Indramayu dengan mendirikan masjid dan membuka majelis taklim untuk masyarakat sekitar.
Masjid yang telah didirikan orang Syiah di Indramayu itu bernama Sayyidah Fathimah Az-Zahra’ ‘Alaihassalam berlokasi tepat di bibir pantai Jalan Dadap Lama,Desa Dadap Lama Blok Prapatan Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.
“Mereka mendakwahkan ajaran Syi’ah sambil membangun masjid dan mengelabui kaum awam dengan bertaqiyyah (menyembunyikan kesyi’ahannya),” kata seorang pejuang dakwah sunnah, Abu Husein at-Thuwailibi dalam laporan tertulis kepada arrahmah.com, Senin (9/12/2013).

Baca artikel  selengkapnya di MAKSUD MUT’AH tafhadol
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Abu Husein, dalam rangka taqiyyah dan agar masyarakat awam sekitar tidak curiga, orang-orang Syi’ah tidak pernah bersedia bertindak sebagai imam shalat berjama’ah. Imam sholat lima waktu senantiasa dipimpin oleh Ustadz kampung setempat, yang mana Ustadz kampung tersebut juga awam terhadap nilai-nilai Islam dan tidak faham tentang hakikat  Syi’ah.
Beberapa orang Syi’ah  didapati sebagian melaksanakan shalat terang-terangan dengan cara shalat ala Syi’ah yakni dengan tidak bersedekap, dan ada juga sebagian di antara mereka yang sholat dengan ala Sunni (dalam rangka taqiyyah), namun mereka mengulang shalat di rumah.
Demikan juga majelis pengajian yang rutin diadakan di masjid itu, tidak semua Ustadz atau pemateri kajian diisi oleh da’i-da’i  Syi’ah, akan tetapi sesekali juga diisi oleh seorang Ustadz Sunni yang pada hakikatnya juga tidak faham tentang masjid itu sebenarnya. Seperti Ustadz Amirudin,yang sering di sapa dengan panggilan Haji Udin.
Sementara Ketua DKM Sayyidah Fathimah Az-Zahra’ ‘Alaihassalam adalah Ustadz Busana Ibrahim. Dia seorang da’i yang tercatat sebagai “Ustadz Pembimbing”. Dengan komando dan pantauan dari Jalaluddin Rachmat, serta beberapa tokoh Syi’ah Jakarta,Ustadz Ibrahim ini telah banyak berhasil mempengaruhi beberapa orang Sunni yang awam hingga menjadi penganut Syi’ah.
Paling idak beberapa orang Sunni dibuat mulai ragu terhadap aqidahnya dan berbalik simpatik terhadap Syi’ah dengan doktrin cinta Ahlul Bait. Sambil mencari nafkah dengan berdagang ikan di pasar, pria muda alumni Pondok pesantren YAPI Bangil ini sungguh aktif dalam mendakwahkan ajaran Syi’ah di Indramayu.
Informasi yang dihimpun di lapangan, masjid Sayyidah Fathimah Az-Zahra Alaihassalam sepenuhnya dalam kendali dari Islamic Cultural Centre (ICC) Jl.Buncit Raya Pejaten Barat Jakarta Selatan.
Syi’ah Rafidhah merupakan aliran sesat dan menyesatkan yang telah di sepakati oleh seluruh para ‘Ulama Aswaja (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) dan seluruh kaum Muslimin. Majelis Ulama Indonesia (MUI)  pun telah mengeluakan Fatwa tentang kesesatan Syi’ah Rafidhah ini di Republik Indonesia.
Red : Tommy

Said-Sungkar-1-copyAntiLiberalNews | VoaIslam – Ustadz Said Ahmad Sungkar menyatakan dalam surat dengan kop berlogo Dewan Pimpinan Wilayah Pekalongan Front Pembela Islam (DPW FPI), bahwa beliau dengan tegas menyatakan Ustadz Mudzakir ‘Gumuk’ itu syiah. Berikut kami lampirkan surat pernyataan beliau bertanggal 1 Muharram 1435 Hijriah atau bertepatan dengan 5 November 2013
surat
Dalam Surat Pernyataan tersebut Ustadz Said Ahmad Sungkar selaku Dewan Syuro DPW FPI Pekalongan menyatakan sikapnya sebagai berikut:
PERNYATAAN / KETERANGAN
Dengan mengharap rahamt dan ridho Alloh Azza Wa Jalla, Saya membuat pernyataan ini agar tidak menjadikan bias atas perkara yang qiila wa qoola.
Tatkala saya ditanya salah seorang ikhwan, apakah Ustadz Mudzakir itu Syiah?
Saya menjawab dengan tegas tanpa ragu-ragu bahwa Ustadz Mudzakir syiah dengan alasan sebagai berikut:
1. Saya pernah se-mobil dengan Mudzakir (termasuk di dalamnya ada orang yang ikut bersama kami). Saat itu ada beberapa SMS yang masuk ke HP saya yang menyindir dengan kalimat “Afwan Ustadz, apakah Ustadz akan nikah mut’ah kok sampai semobil dengan Mudzakir?”.
Maka Saya berkata kepada Mudzakir “Saya keliling 45 negara dan menjumpai banyak ulama dan tokoh jihad, tapi sayang sekali saya belum pernah melihat atau bertatap muka dengan Ayatullah Khomeini”. Beliau (Mudzakir) yang duduk di kursi depan menoleh menghadap saya dan langsung terucap dari mulutnya “Demi Allah kalau saya bukan lagi melihat wajahnya tapi telah berjabat tangan dan baiat dengan Ayatullah Khomeini”.
2. Sebuah Pondok Pesantren milik syiah yang terletak di Wonotunggal Kabupaten Batang yang diserang oleh kaum muslimin sunni yang pada akhirnya pondok tersebut ditutup, saya mendengar bahwa 17 santri ponpes tersebut di pindah ke Pondok Pesantren milik Mudzakir.


Baca artikel  selengkapnya di MAKSUD MUT’AH tafhadol
Demikian penyataan ini saya buat, Saya bertanggungjawab di hadapan Allah Azza Wa Jalla dan Ummat Islam dan bila ana berbohong tentang pernyataan di atas, maka semoga Laknat Allah atas saya.
Pekalongan, 1 Muharram 1435 H
DPW FPI PEKALONGAN
Al Faqiir ILALLAH
Said Ahmad Sungkar
Dewan Syuro
Demikian isi surat yang kami terima dan telah di konfirmasi kepada Ustadz Said Sungkar dan ia menyatakan surat tersebut benar adanya
Red : Tommy

sai babaOleh: Ilham Kadir
AntiLiberalNews – Sathya Sai Baba terlahir dengan nama Sathya Narayana Raju pada tanggal 23 November 1926 –oleh nama keluarga Ratnakaram merupakan seorang Guru Spiritual dari India Selatan yang kontroversial, sering disebut sebagai Avatar dan seorang yang penuh dengan mukjizat. Menurut Organisasi Sathya Sai, terhitung ada sekitar 1.200 Center Sai Baba di 167 negara di dunia—termasuk di Indonesia sendiri sudah ada yayasan Sri Sathya Sai Baba yang berlokasi Jl. Pasar Baru Selatan No. 26, Jakarta Pusat. Jumlah dari pengikut Sai Baba terhitung antara 6 sampai 100 juta orang.
Sathya Sai Baba terlahir sebagai Sathya narayana Raju dari Peddavenkappa Raju dan Easwaramma, sebuah keluarga petani miskin di daerah pedesaan di pedalaman Puttaparthi, terletak di Distrik Anantapur, Andhra Pradesh. Sejak Ia terlahir setelah Sri Sathyanarayana Puja, Ia dinamakan seperti nama Dewa yang dipuja saat itu. Dikatakan bahwa instrumen-instrumen musik di dalam rumahnya berbunyi dan memainkan musik sendiri ketika Ia dilahirkan.

Baca artikel  selengkapnya di MAKSUD MUT’AH tafhadol
Menurut Howard Murphet dalam bukunya Man of Miracles, Sathya Sai Baba mengikuti kelas sekolah dasar yang lebih tinggi tingkatnya di Bukkapatnam selama tahun ke-8. Ia mempunyai talenta yang istimewa pada seni drama, musik, puisi dan akting, menulis lagu-lagu untuk opera di desanya pada usia 8 tahun. Setelah itu Sai Baba masuk SMA di Uravakonda, berdasarkan Biografi Kasturi.
Biografi Kasturi menyebutkan beberapa keajaiban dan tanda-tanda ketuhanan dari Sathya muda. Menurut Howard Murphet, dalam bukunya Sai Baba Man of Miracles, Sathya muda adalah seorang vegetarian dan dikenal karena kebenciannya terhadap kekerasan kepada binatang dan kasih sayangnya kepada orang miskin, orang tidak mampu dan orang tua. Menurut Kasturi dan Sathya Sai Baba sendiri, Sathya muda mengkomposisi bhajan secara spontan walaupun masih dalam usia semuda 8 tahun dan sangat berbakat dalam drama, seni tari, musik dan puisi.
Dalam ceramah tahun 1963 Sai Baba menyatakan diri sebagai reinkarnasi dari Shiva dan Shakti. Dalam ceramah yang sama Sathya Sai Baba berkata bahwa Shirdi Sai Baba adalah inkarnasi dari Shakti dan mengulangi pernyataannya tahun 1976. Dalam penegasannya, biografi Kasturi atau hagiografi dari Sathya Sai Baba menyatakan bahwa Shirdi Sai Baba adalah Inkarnasi Shakti dan bahwa Prema Sai Baba adalah inkarnasi dari Shiva. (http://pwkpersis.wordpress.com).
Keajaiban–sejenis mukjizat yang mirip tapi tidak sama—adalah bagian dari kehidupan Sathya Sai Baba, dilaporkan banyak keajaiban yang telah dilakukannya seperti menyelamatkan bhaktanya yang terkena musibah, melihat masa depan, menyembuhkan orang sakit dan sebagainya. Sejak kecil ia juga memiliki kemampuan menciptakan suatu benda dari lambaian tangannya, seperti liontin, cincin, berlian, tasbih, salib, vibhuti (abu suci), yang biasanya ia hadiahkan kepada bhaktanya. Tidak hanya itu, Sai Baba dikatakan memiliki kemampuan menghidupkan orang mati, menyembuhkan orang lumpuh dan buta, bahkan mampu menurunkan hujan dan mengeluarkan tepung dari tangannya. Ia juga mampu berjalan melintasi belahan bumi dalam sekejap, menciptakan patung emas, merubah besi menjadi emas, dan banyak lagi berbagai fitnah yang ditunjukkan oleh Sai Baba kepada ribuan orang, bahkan jutaan yang datang dari berbagai suku bangsa dan agama bertekuk lutut jadi pengikutnya.
Ideologi Syiah Imamiyah
Kendati aliran Syiah yang menyempal dari Agama Islam telah muncul sejak awal kedatangan Islam di abad ke-7 Masehi sedangkan Sai Baba muncul pada abad ke-20 atau memiliki perbedaan dengan durasi—kurang lebih—empat belas abad. Namun, jika dikaji dan diteliti secara seksama, maka ideologi Sai Baba memiliki kesamaan dengan ajaran dan ideologi Syiah Imamiyah, sebuah aliran yang telah difatwakan oleh MUI Jawa Timur sebagai sesat dan menyesatkan serta Surat Edaran Departemen Agama Republik Indonesia No. D/BA.01/4865/1983, Tanggal, 5 Desember 1983 dan dipertegas kemudian oleh Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim No. 55 tahun 2012 tentang “Pembinaan Kegiatan Kegiatan Keagamaan dan Pengawasan Aliran Sesat di Jawa Timur”.
Dengan itu, kesesatan Syiah sudah sangat terang—laksana mentari di hari yang cerah—dan tidak perlu diperdebatkan lagi, yang mengingkarinya hanyalah orang-orang yang masuk dalam golongan sufaha—faham akan kebenaran tapi tetap menolak. Para sufaha di Indonesia tak terkecuali Makassar kian tumbuh seakan tak terbendung.
Dalam buku “Kaki Tangan Dajjal Mencengkram Indonesia” sebuah karya tulis yang dihasilkan oleh Abu Fatian Al-Adnani dan Kelompok Telaah Kitab Ar-Risalah tertulis dengan gamblang beberapa pemikiran dan doktrin Syiah yang sejalan dengan ideologi Sai Baba, sebagaimana berikut:
Imamah. Masalah imamah yang harus dengan tekstual, artinya imam terdahulu harus menentukan imam penggantinya secara tekstual dan langsung ditunjuk orangnya, bukan dengan bahasa isyarat. Imamah sesuatu yang sangat penting yang tak terpisahkan sebagiamana Nabi dan umatnya, serta tidak boleh dibiarkan masing-masing orang menyampaikan pendapatnya, namun harus ditentukan seseorang sebagai tempat yang menjadi rujukan.
Keserupaan ideologi ini sejalan dengan penetapan para baba di India yang mengharuskan adanya pengganti yang telah ditetapkan. Jika Syiah menetapkan melalui mekanisme penunjukan penggantinya yang sudah ada, maka ideologi Sai Baba menetapkan pengganti para baba dengan sosok yang belum muncul. Akan tetapi Sai Baba telah menjelaskan identitas tokoh yang kelak menjadi pengganti dirinya.
Ilmu. Dalam Syiah Imamiyah, setiap imam dititipi ilmu dari Nabi untuk menyempurnakan syariat Islam. Imam memiliki ilmu laduni, tidak ada perbedaan antara imam dengan Nabi, kecuali bahwa Nabi mendapat wahyu. Bagi golongan sesat ini, Nabi telah menitipkan kepada mereka rahasia-rahasia syariat Islam agar mampu memberikan penjelasan kepada manusia sesuai dengan kebutuhan zamannya.
Ideologi ini serupa dengan apa yang dibawa dan diajarkan oleh Sai Baba, di mana mereka mengklaim bahwa seorang avatar haruslah mengetahui segala-galanya baik yang bersifat ghaib maupun yang zahir (kasat mata). Sai Baba sendiri dijuluki sebagai avatar yang omniscience—mahamengetahui segalanya, persis para imam Syiah.
Keajaiban. Sebuah peristiwa yang luar biasa alias khariul lil ‘adah yang biasa terjadi pada imam yang—mirip tapi tidak sama dengan mukjizat. Jika tidak ada teks tertulis dari Imam sebelumnya, maka dalam kondisi seperti ini, penentuan Imam harus berlangsung dan berdasarkan adanya sesuatu yang luar biasa kepada calon Imam pengganti.
Perlu dicamkan, bahwa hal-hal yang terjadi di luar kebiasaan, yang sering dikatakan mukjizat, karamah atau dengan istilah apapun, jika terjadi kepada para wali setan seperti  yang diklaim pengikut Syiah sebagai mukjizat jelas satol—alias salah total. Demikian pula yang terjadi pada Sai Baba yang walaupun berbentuk di luar kebiasaan—khariul lil ‘adah—semua itu merupakan talbis iblis atau tipu daya setan yang hanya bentuk manipulasi iblis agar mengecoh orang awam untuk menjadi pengikutnya.
Al-Ghaibah. Penganut Syiah meyakini bahwa zaman tidak pernah kosong dari sebuah argumentasi yang membuktikan Allah, baik secara logika maupun secara hukum. Sebagai konsekwensi logisnya, bahwa Imam yang ke-12 telah menghilang di sebuah goa—dalam rumahnya yang dinamai ghaibah sugra dan ghaibah kubra. Arti sederhanya, menghilang untuk sementara dan suatu saat akan muncul kembali.
Dalam tradisi Hindu, kehidupan para dewa yang berada di lain alam serupa dengan ideologi Al-Ghabiah ala Syiah. Manusia-manusia suci yang telah menjadi dewa di alam lain tersebut dapat dipanggil jika dibutuhkan oleh manusia di bumi. Sebagian penganut Syiah meyakini dan mengkalim dapat bertemu dengan tokoh-tokoh ghaib tertentu, sebagaimana orang Hindu yang bisa berjumpa dengan para tokoh ghaib mereka.
Raj’ah. Muncul kembali atau reingkarnasi. Para penganut Syiah Imamiyah meyakini bahwa Imam Hasan Al-Askari akan datang kembali pada akhir zaman ketika Allah mengutusnya untuk tampil. Sebab itu, setiap malam bakda Magrib mereka berdiri di depan pintu goa itu dengan menyediakan  sebuah tunggangan berupa kuda hitam, dan pergi, keesokan harinya diulanginya, hingga waktu tak terbatas, sebuah kekonyolan yang hanya dimengerti oleh Syiah yang memang konyol dan sesat. Mereka berkata ketika kembali, imam itu akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi sedang dibanjiri oleh kekejaman dan kezaliman. Dan ia akan melacak lawan-lawan Syiah sepanjang sejarah—termasuk penulis pastinya.
Akidah reinkarnasi ini pula menjadi ruh bagi ajaran Sai Baba. Ajaran dan pemahaman Sai Baba adalah mixing dengan ide-ide lintas ajaran dan keyakinan di Asia, mulai dari Syiah Imamiyah, Budhisme, Manaisme, Brahmanisme, serta para penganut sekte yang meyakini reinkarnasi dan pantheisme. Sebagaimana Syiah yang mengadopsi ide-idenya dari Yahudisme yang telah membawa Bahaisme, Asyurisme—hari Asyura=Ratapan—dan Babilisme. Pandangan dan anutan Syiah Imamiyah tentang Imam Ali radhiallahu ‘anhu, para Imam, dan Ahlul Bait—keluarga Nabi—juga mendapatkan titik temu dengan pendapat-pendapat Kristen tentang Yesus Kristus. Orang-orang Syiah memiliki kemiripan dengan penganut agama Kristen ketika memperingati hari-hari besar, memperbanyak gambar dan patung—termasuk gambar Nabi dan para imam—serta melakukan ritual-ritual aneh dan luar biasa lalu menyandarkannya pada imam.  Wallahu A’lam!
Sumber: LPPI Makassar
Red: Randy

iran-negara-syiah-pembantai-ahlussunnahOleh: Akrom Syahid. (Pimred Majalah Islam An-Najah dan Relawan Kemanusiaan Untuk Suriah)
AntiLiberalNews – Gegap gempita media, baik media massa baik cetak, online maupun TV memberitakan kepedulian Iran terhadap muslim Rohingya beberapa waktu yang lalu. Mayoritas media sekuler memuji langkah Iran. Bahkan turut memberitakan bahwa Iran-lah satu-satunya negara yang terjun secara resmi memberikan bantuan bagi Umat Islam Rohingya.
Tidak lupa, Hizbullah yang dikenal sebagai anjing penjilat Iran pun numpang popularitas. Milisi Syi’ah yang berpusat di Lebanon ini, bahkan, menjajikan bahwa ia akan memberikan bantuan maksimal kepada umat Islam Rohingya. Milisi yang biasa diplesetkan oleh para aktifis Islam dengan sebutan hizbulláta ini konon telah memberikan bantuan kepada umat Islam Rohingya.
Memang, sudah seharusnya umat Islam memberikan dukungan dan kepedulian terhadap muslimin Rohingya, mengingat derita yang mereka alami dan diskriminasi radikal Budha diluar batas kemanusiaan. Apalagi kelemahan dan ketidakberdayaan mereka untuk melawan kedzaliman ini, membuat jiwa muslim terasa perih melihat derita mereka.

Baca artikel  selengkapnya di MAKSUD MUT’AH tafhadol
“Mereka hanya memiliki dua pilihan, kabur dari negeri dzalim tersebut atau mati terdzalimi.” Ujar Angga dalam salah satu wawancara dengan penulis suatu ketika. Angga adalah salah satu relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) yang pernah dua kali mengantarkan bantuan muslimin Indonesia ke pengungsi Rohingya di Thailand dan Malaysia.
Politik Belah Bambu ala Syiah
Ada banyak hal yang mengganjal bagi pemerhati politik Syi’ah, Iran, derita Rohingya, dan kesengsaraan muslimin di Suriah. Kejanggalan ini juga saya rasakan. Sebagai wartawan sekaligus relawan yang pernah terjun membantu umat Islam di Suriah, sangat susah bersimpati kepada Iran apalagi kepada Hizbullah atas ‘kedermawanan’ mereka membantu umat Islam Rohingya.
Bagaimana tidak mengganjal, lihat saja apa yang terjadi di kamp pengungsi Palestina Sabra dan Shatila pada Mei 1985, kamp Yarmuk, atau yang paling baru adalah peristiwa kekejaman Basyar Asad di Suriah. Siapa yang berada di balik terpenggalnya kepada umat Islam di Suriah? Siapa juga yang turut serta membantu rezim Basyar menghancurkan masjid-masjid di Suriah? Siapa dalang pemerkosaan wanita-wanita muslimah di Suriah
Bagi pengamat politik Syi’ah dan timur tengah, pasti tidak akan ragu mengatakan bahwa dalang dari itu semua adalah Iran dan Hizbullah khususnya serta Syi’ah pada umumnya.
Dalam salah satu wawancara saya dengan pimpinan mujahidin dari Liwa’ Ahbabullah di Suriah, beliau mengatakan, “Sebenarnya yang kami perangi di Suriah adalah tentara Iran dan Hizbullah, tentara resmi Basyar hampir bisa dikatakan telah kalah. Yang kami tangkap banyak dari tentara Iran dan Hizbullah, demikian juga mejadi sponsor utama pembunuhan rakyat sipil dan penghancuran masjid-masjid di sini adalah mereka (Iran dan Hizbullah). Mereka kami kenal lewat idcard, bendera maupun tanda-tanda lainnya yang melekat di badan mereka.”
Tentang kekejaman Hizbullah terhadap muslimin Suriah maupun pengungsi Palestina di kamp-kamp pengungsi, bukan rahasia lagi di kalangan rakyat Suriah. Jika kita tanya kejahatan Hizbullah, muslimin Suriah terutama kalangan terpelajar dengan fasih bercerita tentang kejahatan-kejahatan Hizbullah. Mereka telah sepakat bahwa Hizbullah dan Iran adalah musuh umat Islam.
Jika ingin tahu diskriminasi Rezim Syi’ah Iran terhadap umat Islam (sunni/ahlu sunnah), lihatlah derita umat Islam ahlu sunnah wal jama’ah di Iran. Umat Islam di Iran ditempatkan di daerah-daerah pinggiran yang tandus, sehingga mereka mengalami kekurangan pangan, gizi dan kesehatannya sangat buruk. Sehingga, lama-kelamaan mereka menjadi lemah, jangan berpikir melawan kedzaliman Iran, memikirkan sesuap nasi dan kehangatan badan di musim dingin saja, telah membebani diri mereka.
Selain itu, sistem perpolitikan di Iran seluruhnya dibawah kendali Syi’ah Rafidhah. Muslimin ahlu sunnah tidak pernah diberikan tempat dalam percaturan politik. Padahal, jumlah umat Islam sunni di Iran, sekitar 20% dari sekitar 70 juta penduduk Iran. Selebihnya umat Syi’ah, Baha’i, Zoroaster, Yahudi dan Kristen.
Pembangunan masjid umat Islam pun dibatasi. Di Iran izin mendirikan masjid diperketat, berbeda dengan Sinagong yang tiap tahunnya bertambah.
Fakta-fakta di atas menguatkan indikasi bahwa politik yang sedang dimainkan Syi’ah dalam menarik simpati umat Islam adalah politik belah bambu. Umat Islam di Suriah, maupun yang ada di Iran diinjak dan dibantai, agar tidak menghalangi pendirian Imperium Persia Raya yang telah lama diimpikan oleh umat Syi’ah.
Sedangkan umat Islam Rohingya, seperti bambu lain yang diangkat. Isu bantuan kemanusiaan di Rohingya dimanfaatkan oleh Syi’ah untuk menutupi kesesatanya, meraih simpati umat Islam yang tidak paham politik Syi’ah, sekaligus agar umat Islam melupakan kekejaman Syi’ah, khususnya Iran dan Hizbullah, di Iran maupun di Lebanon. Inilah politik pengalihan isu dan pencitraan Syi’ah.
Oleh karenanya, umat Syi’ah di Indonesia, sering kali menyerukan bahwa konflik Suriah adalah perang saudara, konflik politik internal antara rakyat yang memberontak kepada penguasa. Bahkan tidak malu-malu menyampaikan, Suriah adalah permainan Amerika yang hendak menjatuhkan Iran.
Di Solo misalnya, sekelompok massa dari ormas yang terkenal pembelaannya terhadap Syi’ah, benar-benar memanfaatkan tragedi kemanusiaan di Rohingya. “Di Suriah hanya perang saudara antara sunni dan Syi’ah. Dan medialah yang membesar-besarkan isu ini.” Kata salah satu orator demo peduli Rohingya dari massa ini, pada Jum’at 3 Mei 2013 di Bundaran Solo.
Jika ini perang saudara, permasalahannya, saudara dalam hal apa? Jika Syi’ah, khususnya Sti’ah Nushairiyah, dianggap saudara muslim, pertanyaanya, masihkah menganggap muslim orang yang menghancurkan masjid-masjid, meyembah api, bulan, menuhankan manusia, mengganti syahadat láiláhaillalláh dengan láilahaillalbasyar, tidak percaya akan kiamat, menghalalkan khamer, tidak mengakui al-Qur’an, menolak hadits, menghalalkan hubungan biologis sesama mahram dan menodai kehormatan muslimah?.
Sesesat-sesatnya Ahmadiyah, ia tidak pernah melakukan kekufuran ini. Kekufuran Syi’ah lebih sempurna daripada kekufuran Ahmadiyah. Hanya saja Syi’ah lebih unggul dalam memainkan isu, memanfaatkan peluang, menutupi kesesatan dan lebih hero di mata umat yang awam.*
Sumber: Majalah Islam An-Najah


biografi Sistani wiki arabOleh: al-Ustadz Jaser Leonheart pada FP Syi’ah Bukan Islam
AntiLiberalNews – Gambar diatas adalah biografi sistani di wiki dalam bahasa ‘Arab sebelum dihapus. Dijelaskan dengan sharih di dalamnya bahwa dia anak hasil mut’ah berkali-kali antara Ibunya yang doyan mut’ah dengan beberapa lelaki yang diantara mereka adalah Sayyid Muhammad Baqir yang akhirnya keluar dari hasil undian lulus sebagai bapaknya.
Ali Sistani adalah marja’ (rujukan) syiah terbesar hari ini setelah meninggalnya al-Khu`i tahun 1413 H. Dia adalah orang Persia Iran yang bermukim di Negeri Arab, Najaf Irak. Asli Persia, tidak bisa berbahasa Arab. Dia juga yang berfatwa dengan ratusan fatwa tentang seks yang memalukan setiap muslim, karena kotor dan jijiknya serta jauhnya dari Islam.
Karena tulisan pada screenshot di atas kecil, berikut ini terjemahan bagian inti dari screenshot di atas, kita mulai dari bagian ini :
في التاسع من شهر ربيع الاول عام 1349 هجري أي في 4 اغسطس 1930 ميلادي والده من القرعة هو العالم المقدس (السيد محمد باقر
“(Kelahiran Sistani) Pada tahun 1349 H yaitu 4 agustus 1930 M, ayah beliau adalah berasal dari UNDIAN yaitu Al-‘Alim As-Sayyid Muhammad Baqir.”
Ali_Sistani والدته كانت تتمتع كثيرا تقرباً لله سبحانه وتعالى.. فكانت قد تزوجت بالعقد المنقطع الفقيه الكبير السيد محمد الحجة الكوهكمري (قده)، وبعد فترة تزوجت آية الله الميرزا محمد مهدي الاصفهاني (قده) متعة، وبعد مدة تزوجت من العالم المقدس السيد محمد باقر متعة، وبعد هذا الزواج المتكرر حملت والدة السيد السيستاني دام ظله بالسيد السيستاني، ولم تكن تعلم بمن يلحق السيد السيستاني.. فانتقلت والدته الى الحوزة العلمية الدينية في قم المقدسة فافتى لها المرجع الكبير السيد حسين الطباطبائي
“Ibu beliau BANYAK MELAKUKAN MUT’AH sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ibu beliau telah menikah dengan aqad MUNQATHI’ (MUT’AH) dengan Al-Faqih Al-Kabir As-Sayyid Muhammad Al-Hujjah Al-Kuhakamri. Dan setelah beberapa waktu, ibu beliau menikah lagi dengan Ayatullah Al-Mirza Muhammad Mahdiy Al-Ishfahaniy dengan nikah MUT’AH. Setelah beberapa waktu lagi, ibu beliau menikah lagi dengan Al-‘Alim As-Sayyid Muhammad Baqir dengan nikah MUT’AH. Dan setelah pernikahan (mut’ah) yang berkali-kali ini, ibu beliau mengandung As-Sayyid As-Sistani. Namun ibu beliau tidak tahu siapa yang akan menjadi (ayah) bagi As-Sayyid As-Sistani. Maka ibu beliau pergi ke Al-Hauzah Al-Ilmiyyah Ad-Diniyyah di Qum. Lalu Al-Marja’ Al-Kabir As-Sayyid Husain Ath-Thabathaba’i memberikan fatwa untuknya.”
فبالقرعة اختاروا العالم المقدس السيد محمد باقر قدس سره والد السيد السيستاني دام ظله
“Maka dengan UNDIAN akhirnya Al-‘Alim As-Sayyid Muhammad Baqir terpilih menjadi ayah dari As-Sayyid As-Sistani.”

Baca artikel  selengkapnya di MAKSUD MUT’AH tafhadol
Sumber: LPPI Makassar
Red: Randy

Recent Posts

VIDEO

KRISTENISASI

SYIAH

LIBERAL