ADANYA fenomena kaum muslim masuk menjadi Syiah lebih banyak disebabkan karena ketidaktahuan mereka atas aliran sesat tersebut.
Dibutuhkan peran para da’i untuk mampu menjelaskan secara baik kepada umat tentang bahaya Syiah.
Demikian disampaikan Penulis buku Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam dalam acara bedah buku di Masjid Muhammad, Denpasar, Bali, Ahad (16/3).
Pizaro kemudian menjelaskan kasus beralihnya seorang Ahlussunah bernama Rois Al Hukuma yang menjadi pengikut Syiah.
Awalnya, adik kandung Tajul Muluk itu mengaku tidak tahu menahu tentang kesesatan ajaran Syiah. Kepolosan itu kemudian dimanfaatkan kelompok Syiah hingga berhasil membuatnnya menjadi pengikut Syiah. Bahkan menempati posisi Dewan Penasehat.
Rois, kata Pizaro, akhirnya sadar setelah mendapat penjelasan tentang hakikat Syiah yang bertentangan dengan prinsip Aswaja (Ahlussunah Wal Jama’ah) oleh para Ulama di Madura.
Tanpa kenal lelah Ulama dari Badan Silaturahim Ulama Madura (Basra) mau membimbingnya untuk kembali menjadi Ahlussunah.
“Ini yang harus kita lakukan kepada mereka: melakukan pendekatan dakwah kepada pengikut Syiah. Karena banyak umat Islam menjadi pengikut Syiah karena mereka awam,” terang Pizaro di hadapan 300-an jama’ah yang memadati masjid.
Hal sama juga menimpa seorang remaja pengikut Syiah di Bandung. Pizaro menjelaskan remaja tersebut masuk Syiah selama dua tahun dan menempuh pendidikan Syiah di sebuah Yayasan di Bandung.
Remaja itu mengaku, enam bulan pertama memang tidak diajarkan macam-macam. “Namun setelah enam bulan pertama, mulailah dijelaskan ajaran Syiah yang sesungguhnya,” katanya.
Remaja ini kemudian mulai mempertanyakan ajaran-ajaran Syiah yang tidak sesuai dengan prinsip Islam seperti meragukan keabsahan Al Qur’an, kejelekan para sahabat, hingga nikah mut’ah.
“Alhamdulillah dia tidak sempat melakukan nikah mut’ah. Tapi teman-temannya melakukannya,” ujar Pizaro.
Setelah rutin mendengar kajian-kajian tentang kesesatan Syiah, remaja ini akhirnya memutuskan keluar dari Syiah.
“Sama seperti kasus Rois, dia keluar setelah adanya proses dakwah,” ujar Pizaro.
Karena itu, Umat Islam seharusnya dapat membedakan mana tokoh Syiah ideologis dan mana para pengikut Syiah yang awalnya sekedar ikut-ikutan.
“Yang awam ini harus kita selamatkan. Dibutuhkan Pusat Rehabilitasi untuk mereka. Sedangkan para ideolog Syiah yang melakukan Syiahnisasi harus kita lawan jika tidak bisa diperingatkan,” tutupnya. [sa/islampos]
Post A Comment:
0 comments: