bashar assad dan hizbullah
PEMBERITAAN terkait konflik antar faksi mujahidin Suriah cukup menyita perhatian umat Islam. Dalam wawancara singkat dengan Islampos paska acara bedah buku “Pasukan Panji Hitam” di Masjid Al Mukminun Bulak Kapal, Bekasi (19/1/2014), Pengamat dunia Islam, Lukman H Syuhada memberikan pandangannya.
Sebagai gerakan yang lahir secara alamiah dan bukan by design, umat Islam seharusnya memaklumi jika ada perselisihan di antara kelompok-kelompok mujahidin yang secara fikroh juga beragam. “Ini manusiawi,” paparnya.
Lukman mengungkapkan jika yang jadi permasalahan adalah tidak adanya sosok pemimpin kuat dan kharismatik yang dapat menyatukan kelompok-kelompok mujahidin ini. Maka ulama memiliki peran besar dalam hal ini.
“Ini menjadi catatan penting, ketika tidak ada sosok pemimpin yang kuat, maka jika ada perselisihan antar kelompok, ulama lah yang mampu mendudukkan permasalahan. Perselisihan ini akan menjadi saringan, siapa yang berhukum kepada syari’at Allah dan Rasulnya dengan mereka yang memang sengaja mengacaukan suasana,” pungkasnya.
Lukman juga berpesan kepada umat Islam di Indonesia agar bijak merespon perselisihan antar mujahidin di Suriah.
“Sebagai orang yang tidak hadir di sana (Suriah) dan untuk menghindari fitnah, kita sebaiknya I’tizal, tidak turut memperkeruh suasana. Walau perlu untuk diketahui secara kronologis jangan kita menghujat salah satu, kita bisa mencontoh bagaimana para pendahulu kita menyikapi perselisihan antara Ali ra dan Aisyah ra yang terlibat dalam perang Jamal. Sejarahnya tidak dihapuskan, tapi dari sana kita bisa belajar bagaimana mengatur perselisihan,” jelasnya.
Blow Up Dimainkan Syiah
Sementara Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia DKI Jakarta (MIUMI DKI), Anung Al Hamat mengatakan berita-berita perselisihan mujahidin justru banyak diblow-up oleh kelompok Syiah. Mereka berusaha mencari kesempatandalam kesempitan untuk memperburuk citra perjuangan mujahidin bersama rakyat Suriah.
“Maka saya setuju agar media-media Islam tidak perlu memblow-up berita-berita seperti ini,” ujarnya dalam bedah buku Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam di Bekasi, Ahad (19/1).
Penulis Buku Zionis-Syiah, Pizaro memberikan kambar gembira atas perselisihan Mujahidin. Berdasarkan info yang dihimpun rekan-rakan wartawan, perselisihan Mujahidin sudah mulai mereka.
Mujahidin Daulah Islamiyah Irak dan Syam (ISIS) mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan damai dengan faksi-faksi mujahidin lain, khususnya Ahrar Syam dan Shuqur Sham di provinsi Idlib dan Hama. Di antara poin penting dalam kesepakatan itu, dibentuknya Dewan Syari’ah yang diisi dari kedua belah pihak.
Pizaro tidak menampik adanya unsur permainan intelijen untuk mengadu domba mujahidin. Dalam sebuah dokumen intelijen menjelaskan bahwa perlawanan yang dilakukan oleh aliansi pejuang revolusi terhadap Al-Qaidah tidak terjadi begitu saja, tapi ini merupakan sebuah rencana yang sudah menjadi agenda internasional.
“Jabhah Nusrah pun akan menjadi target berikutnya untuk dihabisi oleh Barat,” katanya. [eza/Islampos]
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: